Berminggu-minggu saya masih tetap sendiri, merenung, tidur, makan pergi ke WC, sendirian. Belum ada tempat mengadu, dan belum ingin mengadu pada siapapun terhadap masalah ini. Tepat pada minggu ke empat ada teman baik yang menawarkan lokasi PL pada saya. Dan dengan diam, saya gubris ajakan itu.
Di ujung jalan ( ketika mahasiswa harus melaporkan pada pihak penyelenggara PL untuk memberikan laporan lokasi dimana tempat mereka PL), saya tersentak. Ternyata sudah lebih 1 bulan saya terenung dan main-main. Saya dengan segera meng sms teman yang mengajak saya untuk PL di lokasi yang Dia tawarkan, tapi ternyata jawaban Dia membuat saya tersentak untuk kedua kali nya, jawaban nya begini : Cok, kemarin diajak gak mau, sekarang di tempat saya sudah penuh anggota nya, jadi baiknya kamu cari lokasi lain saja ya Cok.
Mendengar hal itu saya terdiam, lalu selanjutnya memutuskan diri untuk bergerak kesana kemari mencari lokasi PL. Saya mulai curhat ( mengadu ) kepada beberapa teman. Sedangkan seluruh mahasiswa telah sibuk dengan urusan nya masing-masing. (Sudah dapat lokasi PL, red)
Lalu Dani berkata : Ang, PL jo den se lah ( kamu PL sama saya aja )
Lalu saya menjawab : Iyo sabanae tu Dan, dima wak ka PL ( Beneran Dan, Lokasi PL kita dimana)
Lalu Dia berkata : Di Man Padusunan, Cok ( Di Man Padusunan, Cok)
Lalu saya bertanya : Hehe, alah bara anggota wak tu, Dan ? ( Hehe, sudah berapa teman-teman yang PL disitu, Dan? )
Lalu Dia menjawab : Jan itu lo nan ang pikian, itu aman se tu nyo ( Jangan itu yang kamu pikirin, tenang saja)
Lalu Saya berkata : O... (o...)
Lalu Dani bertanya : Lai nio ang kan? ( kamu mau kan?)
Lalu Saya berkata : Lai Dan, pihak sekolah baa Dan? (Mau, Dan, pihak sekolah gimana?
Lalu Dani berkata : Aman tu, bisa den atur, tanang se lah ang. Den kan alumni sinan ( Kamu tenang saja, bisa diatur kok, Saya kan alumni disitu)
Lalu Saya berkata : Oh, oke lah ( Oh, oke lah )
Lalu Dani berkata : Sip, Ncong? ( Sip, Ncong? )
Lalu Saya berkata : Sip, Ntang.. ( Sip, Ntang)
( setelah pembicaraan itu aku keluar dari rungan UKO dengan hati lega ). UKO is Unit Kegiatan Olahraga, (maaf kalo salah artinya) salah satu UKM yang ada di IAIN Imam Bonjol. )
Dalam perjalanan pulang menuju rumah, dalam hati saya ketawa-ketawa sendiri. Man Padusunan? Orang-orang Dusun dunk... (hehe, peace). Itu gambaran awal saya tentang Man tersebut. Jadi penasaran, pengen liat bagaimana lokasi sekolah tersebut.
Usut punya usut ternyata Padusunan adalah nama daerah tersebut. Bisa dikatakan sebagai tempat perkampungan (perumahan), saya malah jadi ketawa lagi, Jadi, sekampung orang nya Ndeso dong, (hehe, peace). Ada-ada saja pikiranku.
Dan ternyata, oh ternyata dugaan saya salah. Disana juga seperti daerah lain, nama nya saja yang itu. (lucu, hehe). Setelah saya masuk kedalam lingkungan sekolah, saya dibikin terkejut. Subhanallah. Lingkungan nya indah sekali, Subhannallah. Memang kondisi fisik bangunan sekolah sama seperti sekolah-sekolah lainnya, tapi yang cukup indah itu ialah pemandangan nya. Lokasi sekolah berada diketinggian, didaerah perbukitan gitu lah, jadi kita dapat dimanjakan oleh ratusan pohon kelapa (kerambir) yang berjejer rapi, ditambah dengan atap-atap rumah penduduk yang berwarna-warni, lalu dimanjakan lagi oleh laut yang keliatan sayup-sayup sampai beserta awan yang biru. Saya jadi kesemsem sama sekolah ini, Saya sebagai guru Pl disini jika tidak sedang mengajar pasti duduk di Meja Piket, karena pemandangan disana lebih bagus kelihatannya. Subhanallah...
Kehadiran kami disambut suka cita oleh Kepala Sekolah dan segenap majelis guru yang ada disana. Penyambutan kami ditandai dengan acara rapat kecil-kecilan, sekedar pengenalan Kami yang bertujuh itu kepada semua majelis guru. Pertemuan itu rame sekali guru yang datang, rapatnya pun asyik, tidak seperti rapat-rapat yang ada di MPR dan DPR, kami berbincang-bincang, diselingi dengan gelak tawa yang kadang di undang dan kadang tidak. Kami larut didalamnya namun masih terpusat pada fokus pembicaraan. Semua boleh ketawa, tidak ada yang larang. Seperti saudara yang sudah lama tak jumpa. (Padahal baru kenal)
Dalam pembelajaran, ternyata murid-muridnya tidak terlalu ngebosenin. Ada yang nakal sih, namun masih dalam kewajaran. (Namanya saja anak-anak) ( Eh, seperti Bapak-Bapak saja saya), Muridnya banyak yang sopan-sopan dan taat, kemarin saja saya suruh ketua kelas nyapu halaman, Dia mau. Hehe.
Murid dan Guru (Guru Tetap yg ngajar di MAN ) pergaulannya juga sangat baik, mereka juga bisa bercanda dengan guru nya, jarang sekali ada guru yang seperti itu, biasa nya guru hanya mementingkan wibawa nya dan sok-sok jaim sama murid, tapi di Man ini tidak. Asyiklah.
Intinya gini, mempunyai pengalaman mengajar di MAN Padusunan itu sangat berarti. Banyak hal yang dapat saya pelajari disana. Thank You, all... missi ah.....
mantap yoo
ReplyDeletemayan lh
ReplyDeleteHahaha.....
ReplyDeletegagah pak ucok. bisuak PL ka lokal agama liak dih. Si YAL taragak jo apak tu aa......
mantap bana bang ucok isinya..
ReplyDeletetapi lebih mantap lagi kalau judulnya ditukar. bagi beliau yang berjiwa puitis tak masalah, tapi bagi "Beliau-beliau Pihak Lain " butuh penjelasan yang detail.sebelum ado pro kontra berikutnya, dan demi hubungan baik generasi PL berikutnya.
by: saifullah/ junior PL mu
salam sukses
dari segi isi blog anda sangat menarik, namun jujur saja dari segi judul blog anda sangat tidak menarik sekali bagi kami, karena makna dari karambia busuak adalah sesuatu yang tidak menyenangkan bagi kami, jadi kami harapkan judul dari blog anda dapat dirubah... terima kasih
ReplyDeletemaaf sebelumnya, pak. ini blog satu-satunya yang masih saya pakai. yang lain malah lupa pasword nya. satu lagi dengan segala kerendahan hati, saya gak tau cara merubah nama blog nya. kalau nanti ada waktu ke Man Padusunan lagi, ajarin ya pak, makasih
ReplyDelete