Akhirnya sampai di Surga
Bunda Belgis dan Maulidan :D
Bunda Belgis:
Anakku Maulidan.
Pergilah kau malam ini ke langit
bila memang itu tugasmu,ambilah bulan
tapi sisakan sedikit sinarnya untuk awan
Kali ini ibu tak ikut denganmu
biar ibu di laut saja
sebab begitu banyak ikan ikan kecil
yang sulit tidur dan malas mandi
ibu harus membujuk mereka agar mau mandi
Dan juga ada beberapa dongeng
tentang hujan yang belum sempat
ibu bacakan pada ubur ubur
dan udang lobstar " Nak.
Hati hati di jalan sebab sayapmu masih
belum begitu kering sehabis ibu cuci pagi tadi
semoga kau selamat sampai tujuan
ingat jangan sampai kau tergoda oleh
kedipan mata bintang yang begitu genit
Maulidan:
Ibuku Bunda Belgis
iya Ibu, esok adalah hari yang tepat ku berangkat,
selepas ashar, kira-kira pukul 4
ku kan terbang dengan jutaan kilo kecepatan cahaya
Insya Allah, Bu.
sebelum Maghrib kami sampai di bulan
kubungkus dan ku rebus cahayanya, temanmu untuk menuai rindu di laut
kawanmu untuk bergelut resah; menunggu kami pulang
Tenang, Bu.
tak kan ada satu bintangpun yang bakal mengganggu
berdua, kami sudah terlalu terang tuk disentuh
Pariaman, 17 Februari 2014 Masehi pukul 20:07 wib
Bunda Belgis:
Ternyata di laut sama dengan di langit
sama sama ada bintang
Dan ternyata saat aku di laut sama dengan
ketika aku di langit
Di lautpun aku menemukan rindu pada
Cinta yang telah terlanjur aku " Bunuh !
Anakku..
Besok aku tak akan pergi ke langit atau ke laut
Sebab aku tak ingin menemukan rindu itu
Sebaiknya aku pergi ke Negri Dongeng
yang penduduknya berladang Tawa dan suka cita
di situ aku akan lebih luluasa mewarnai pelangi
dengan warna warna " Cinta.
Anakku..
Ikutkah kau?
Maulidan:
/1/
sekali lagi tidak, Bu. maaf, Bu ajakanmu kuurungkan,
di negeri dongeng kau nanti jua dapati luka, ragamu di koyak-koyak Buto Ijo,
hatimu dipengaruhi mistis Nyi Roro Kidul, dan aku tak ingin itu, Bu.
Lagian, di negeri dongeng pelangi yang kau lukis tak kan indah dipandang mata.
Kita ke syurga saja, Bu. di sana ada Ayah, penghuni sungai madu nan aduhai manisnya.
Asyik, Bu. di sana kau bisa mengajari ku berenang lagi seperti dulu.
Bagaimana, Bu? ikutkah kau denganku?
biar esok kita tak perlu beternak rindu, biar esok kita tak perlu lagi berdoa resah
Bunda Belgis:
/2/
anakku Maulidan.
kalau begitu aku ikut denganmu, tapi bagaimana dengan bumi?
apakah kita bawa saja sekalian, sebab di bumi Ibu telah terlanjur menanam kelapa sawit
Bunda Belgis:
Aku telah sampai di Negeri Dongeng
sayang aku tak bisa lama sebab aku
harus cepat pulang dan ikut Anakku
Maulidan, ke "Surga.
Semoga di surga aku bertemu dengan
Kesejatian
Maulidan:
iya, Bu. di Surga
tempat di mana kau tak perlu lagi mengeja doa
tempat di mana kau tak perlu lagi berpuisi, mengeja kata demi kata, melempar sumpah dalam resah
iya, Bu. semoga Tuhan setuju dan memberikan kita tiket masuk,
Hai, Malik!. Hai Ridwan! "senang bisa ketemu"
No comments:
Post a Comment