Gaza, Lukamu Lukaku
gaza,
lukamu adalah lukaku
luka
yang menganga
luka
yang ditabur cuka
tapi
aku tahu
seperih
apa pun luka yang
kautanggung
kau
akan menjahit sendiri
luka
itu
aku
merasakan jahitannya
menikam-menusuk
jantung
tetapi
kita masih dapat
tersenyum
gaza,
lukamu adalah lukaku
luka
penjaga kesucian Al-
Aqsa
luka
yang menjadi shiratal
mustaqim
luka
pembuka pintu surge
gaza,
walau aku jauh kau
jauh
tetapi
denyut nadimu menjadi nadiku
di
nadi itu darahmu darahku
menyatu
2014
Anak-Anak Gaza
: Intifada
kami
telah kehilangan ke
hormatan
di sini
tetapi
setapak pun kami tak
akan
mundur ke belakang
rudal-rudal
yang dikirim
zionis
itu
akan
kami telan dan
menguburnya
di jantung kami
lalu
kami muntahkan kembali
ke
jantung-jantung mereka
para
malaikat menjadi saksi
apa
yang kami kabarkan
ini
jihad suci di bulan suci
syahid
tujuan kami
allahu
akbar!
2014
Lubang Jepang
di
nganga mulutmu
bisikan
telah menjadi zikir
dan talbiah bergema
menjadi
takbir
dalam
pelukan dindingmu
yang
dingin
di
hutan-hutan sianok
terbata
kami mengeja nama-Nya
tak
ada yang lain
sebab
kami telah tunduk
2014
Amai Setia
; etek
Rohana Kudus
kami
tahu
sebuah
kesetiaan
adalah
harga mahal
yang
telah kau korbankan
bertahun-tahun
lamanya
sebab
katamu
tanpa
kesetiaan
segala
pengorbanan
menjadi
sia-sia.
2014
Kota di Selembar Kuarto
kota
ini sudah seperti gero
bak
ikan asin
pengab
dan bacin. rumah
para
tikus,
kecoa,
ular, dan kelabang
lapar.
gedung-gedung
menjadi pentas
laba-laba
di
mimbar kera-kera
berkhotbah
mencari muka,
tapi
di balik meja mereka
merampas
upeti rakyat
tanpa
iba.
kami
melihat anak-anak lapar
meraba
susu ibunya
namun
di kota ini tak ada lagi
perempuan
yang mengaku
sebagai
ibu
selain
gundik yang terpaksa
menggadai
kehormatan
demi
sesuap nasi.
2014
Puisi Koran Singgalang, 7 September 2014
No comments:
Post a Comment