Haiku Matahari
Tak
kubiarkan tanah di belahan kakimu
gelap
dan kesepian di waktu
siang
kecuali
kau sendiri berselingkuh
dengan
kabut
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Bulan
Cahaya
malam dari matamu
adalah
cahaya kunang-ku
nang
laut
yang
menjelma menjadi rembulan
dan
bintang.
Dan
dengan rindu
kau
lepas jua ke langit menemui tuhannya.
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Pelangi
kau
turun dari gunung ke
laut
dengan
segala keindahan tuhan
dan
cinta menjalar bahkan
mengakar
dalam sukmaku.
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Hujan
Mendung
yang datang dari mataku
Meneduhkan
kegelisahan
lautmu.
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Laut
Arus
yang mengalun dari
darahmu
melambungkan
bulan tinggi-tinggi
membenamkan
karang ke lubuk-lubuk samudera.
Ikan-ikan
di dadamu mencari
bersembunyi
di karang
sukmaku
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Ombak
Kau
datang juga ke tepianku
yang
sunyi
membawa
seikat mawar dan
kamboja
aduh,
sungai-sungai yang
mengalir
dari gunung
membantung
dirinya ke
muara.
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Badai
Kutahu
tuan tak berkasih
kepada
kapal
kutahu
tuan mencintai hujan
dan
topan
kutahu
tuan tak merindukanku.
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Karang
Aku
ingin melihat laut dan
ombak
yang
selama ini membanting-
banting
diri
di
dadaku.
Matahari
ambillah diriku ke
langit.
Lubuk
Begalung, 12052014
Haiku Pantai
Kupuja-puja
ombak supaya
terus
berdendang
di
getar sukma yang sepi.
Kupanggil-panggil
hujan
membasuh
nyeri yang perih.
Kurindu-rindui
kau
agar
menua bersamaku.
Lubuk
Begalung, 12052014
Koran Singgalang, 20 Juli 2014
No comments:
Post a Comment