Tuesday, February 3, 2015

Puisi-puisi Anam Khirul Anam



Harian Analisa (Medan)
Minggu, 21 Desember 2014

Puisi-puisi Anam Khoirul Anam

SESAK DI DADA

bila menahan sesak di dada
bagian dari rindu mencintaimu,
kurelakan hanya untukmu.

biarlah debar jantungku ketika pagi menjelang
menjadi orkestrasi syahdu yang membawamu
pada kesejatian cintaku, coba dengarkan detak waktu
yang merangkai harmoni antara jiwamu dan jiwaku,
adakah ia bagai gendering perang yang ditabuh
di antara mata digayuti kantuk?

bukan keterkejutan bodoh semacam itu aku
mencintaimu
cintaku padamu mungkin lebih halus dari air
ketika dahaga mencekik kerongkongan di musim
kemarau

keraguan apa lagi membuatmu merentangkan jarak
ketika kita saling tersurut bara api di persimpangan jalan
di antara gelap malam. kamu takkan meninggalkan aku
sebelum menunjukkan satu bintang sebagai penggantimu
dan petunjuk arah bagiku sebelum kamu benar-benar pergi
menjauh dari kehidupanku

Yogyakarta, 04 April 2013


ANTARA KESUNYIANKU DAN KESUNYIANMU

mengapa sunyi sepi yang mempertemukan kita
mengapa sunyisepi kita hanya mampu bicara dan berjumpa

di antara sederetan rindu sedemikian menggebu
kesunyian makin abadi dalam roman asmara antara kita
sunyisepi menjadi jarak begitu jauh untuk kita tempuh,
bahkan serasa tanpa ujung untuk kita jejak

kita saling menatap namun tiada saling menyentuh
aku hanya mampu menatapmu lewat kilas bayang
di alam pikirku, dalam segala imajiku

kita bersama namun terbentang ruang, jarak dan waktu
aku percaya dalam sunyisepi
kita menaruh cinta bercahaya
aku percaya dalam sunyisepi itu
kamu menaruh surat cinta sebagai isyarat hati
karena rindu yang tertahan di jiwamu untukku

Yogyakarta, 04 April 2013

No comments:

Post a Comment